Pakar hubungan dan sejumlah penelitian menjadi acuan untuk membuat
daftar 12 pertanda mengapa pria cenderung berselingkuh. Jika Anda
mendapati seluruh tanda ini pada diri pasangan, Anda perlu waspada.
Tetapi, bukan untuk langsung menuduhnya lho. Perhatikan saja sejauh mana
pasangan Anda menampakkan gelagat ini, dan membuktikan apakah ada
kecenderungan perselingkuhan yang dilakukannya.
1. Pendapatannya lebih kecil dari Anda
Kondisi finansial akan mengusik ego pria yang memiliki penghasilan lebih
kecil dari pasangannya. Studi di Inggris pada 2010 lalu menunjukkan,
pria yang bergantung pada pasangannya secara finansial cenderung
berpotensi berselingkuh. Sedangkan pasangan yang memiliki penghasilan
seimbang cenderung tak mengalami masalah dalam hubungannya dan aman dari
perselingkuhan.
2. Pria sering lembur
Waktu bekerja yang panjang, karena lembur atau memang memiliki jam kerja
yang panjang, mengurangi waktu bersama pasangan. Kurang dari 10 persen
waktunya diberikan kepada pasangan, selebihnya untuk pekerjaan. Ini
pertanda buruk bagi hubungan.
Menurut pusat statistik Inggris, pasangan menikah dengan anak hanya
memiliki waktu 75 menit per hari untuk saling berinteraksi. Konsultan
pasangan, Julia Cole, yang juga penulis After The Affair menyarankan
pasangan suami istri dengan anak perlu saling berinteraksi dengan
melakukan kegiatan sehari-hari bersama-sama untuk mengatasi minimnya
waktu berduaan.
3. Hubungan tanpa ikatan
Survei menyebutkan, pasangan yang tinggal bersama atau telah berhubungan
sejak lama, tetapi tidak terikat dalam penikahan, cenderung lebih
mudah berselingkuh. Dikatakan, lebih dari 40 persen pasangan tanpa
ikatan pernikahan cenderung tak setia. Memang survei ini tak menyebut
spesifik laki-laki atau perempuan. Rasanya, keduanya memiliki potensi
yang sama berselingkuh jika menjalani hubungan tanpa ikatan.
4. Ayah atau kakak lelaki pernah berselingkuh
Buah jatuh tak jauh dari pohonnya. Pepatah ini didukung oleh penelitian
adanya pengaruh faktor genetik terhadap perilaku pengkhianatan. Dua
tahun lalu, studi di Karolinska Institute, Stockholm, menunjukkan, pria
yang mewarisi varian genetik yang memengaruhi hormon vasopressin
(hormon yang membuat pasangan saling merasa terikat dan lengket),
cenderung akan mengalami masalah dalam hubungan dan pernikahannya.
Bahkan pria yang mengalami masalah genetik seperti ini cenderung tidak
menikah.
5. Punya kembaran yang berselingkuh
Dr Lynn Cherkas, analis genetik dari Departemen Penelitian Saudara Kembar di St Thomas’ Hospital, London,
mengatakan, sebuah penelitian menemukan, saudara kembar identik
cenderung 200 persen lebih tak setia jika salah satu dari saudara kembar
ini pernah berselingkuh.
6. Pernah menikah
Sebuah makalah yang diterbitkan dalam European Journal
of Operational Research pada 2009 lalu mengobservasi 1.000 pasangan
yang menikah atau memiliki hubungan serius dalam lima tahun. Peneliti
menemukan, perceraian yang terjadi dengan pasangan sebelumnya mengurangi
kemungkinan bertahannya hubungan yang baru. Perceraian tak lantas
menjadi pelajaran bagi pasangan untuk saling bertahan dan setia.
7. Terobsesi dengan seks
Satu pertiga dari 1.468 pria yang disurvei mengaku menikmati pornografi
online. Menurut Julia Cole, pria yang menggunakan internet untuk
melihat pornografi cenderung tak setia. Karena, menurut Cole, kebiasaan
ini bisa memengaruhi emosi yang berdampak tak sehat pada hubungan.
“Penggunaan internet pornografi yang berlebihan, juga sex texting, bisa menimbulkan gangguan emosional dan memengaruhi perasaan serta membuat suasana berbeda dibandingkan biasanya,” kata Cole.
8. Tinggal di pedesaan
Survei yang digelar oleh situs jodoh dengan melibatkan 4.000 pasangan
menikah menunjukkan, orang yang cenderung berselingkuh tinggal di
pedesaan. Sebanyak 47 persen responden mengaku menjalani perselingkuhan.
9. Latar belakang pendidikan
Masih menurut survei yang sama, seperempat dari pengunjung situs yang
berjumlah 500.000 orang berpendidikan dari sekolah swasta. Sedangkan 15
persen pernah belajar di sekolah keagamaan. Pendiri situs, Adam Scott,
mengatakan, orang yang merasa dibatasi secara budaya dan nilai religi
cenderung merasa diharuskan menikah muda. “Dampaknya, mereka merasa
frustrasi terhadap pasangannya,” kata Scott. Kondisi inilah yang
kemudian memicu perselingkuhan.
10. Tak cocok dengan keluarga atau teman
Saat terlibat dalam perselingkuhan, pria cenderung tak bisa dekat atau bahkan tak merasa cocok dengan keluarga atau teman Anda.
11. Hati-hati dengan jejaring sosial
Menurut Cole, jumlah orang yang berselingkuh melalui jejaring sosial di dunia maya cenderung bertambah.
12. Punya IQ lebih rendah dari Anda
Awal tahun ini, studi yang dilakukan Dr Satoshi Kanazawa, psikolog dari London School of Economics and Political Science,
mengungkapkan, perselingkuhan erat kaitannya dengan tingkat
kecerdasan. Semakin cerdas pria, semakin kecil kecenderungannya
berselingkuh dari pasangan.
daftar 12 pertanda mengapa pria cenderung berselingkuh. Jika Anda
mendapati seluruh tanda ini pada diri pasangan, Anda perlu waspada.
Tetapi, bukan untuk langsung menuduhnya lho. Perhatikan saja sejauh mana
pasangan Anda menampakkan gelagat ini, dan membuktikan apakah ada
kecenderungan perselingkuhan yang dilakukannya.
1. Pendapatannya lebih kecil dari Anda
Kondisi finansial akan mengusik ego pria yang memiliki penghasilan lebih
kecil dari pasangannya. Studi di Inggris pada 2010 lalu menunjukkan,
pria yang bergantung pada pasangannya secara finansial cenderung
berpotensi berselingkuh. Sedangkan pasangan yang memiliki penghasilan
seimbang cenderung tak mengalami masalah dalam hubungannya dan aman dari
perselingkuhan.
2. Pria sering lembur
Waktu bekerja yang panjang, karena lembur atau memang memiliki jam kerja
yang panjang, mengurangi waktu bersama pasangan. Kurang dari 10 persen
waktunya diberikan kepada pasangan, selebihnya untuk pekerjaan. Ini
pertanda buruk bagi hubungan.
Menurut pusat statistik Inggris, pasangan menikah dengan anak hanya
memiliki waktu 75 menit per hari untuk saling berinteraksi. Konsultan
pasangan, Julia Cole, yang juga penulis After The Affair menyarankan
pasangan suami istri dengan anak perlu saling berinteraksi dengan
melakukan kegiatan sehari-hari bersama-sama untuk mengatasi minimnya
waktu berduaan.
3. Hubungan tanpa ikatan
Survei menyebutkan, pasangan yang tinggal bersama atau telah berhubungan
sejak lama, tetapi tidak terikat dalam penikahan, cenderung lebih
mudah berselingkuh. Dikatakan, lebih dari 40 persen pasangan tanpa
ikatan pernikahan cenderung tak setia. Memang survei ini tak menyebut
spesifik laki-laki atau perempuan. Rasanya, keduanya memiliki potensi
yang sama berselingkuh jika menjalani hubungan tanpa ikatan.
4. Ayah atau kakak lelaki pernah berselingkuh
Buah jatuh tak jauh dari pohonnya. Pepatah ini didukung oleh penelitian
adanya pengaruh faktor genetik terhadap perilaku pengkhianatan. Dua
tahun lalu, studi di Karolinska Institute, Stockholm, menunjukkan, pria
yang mewarisi varian genetik yang memengaruhi hormon vasopressin
(hormon yang membuat pasangan saling merasa terikat dan lengket),
cenderung akan mengalami masalah dalam hubungan dan pernikahannya.
Bahkan pria yang mengalami masalah genetik seperti ini cenderung tidak
menikah.
5. Punya kembaran yang berselingkuh
Dr Lynn Cherkas, analis genetik dari Departemen Penelitian Saudara Kembar di St Thomas’ Hospital, London,
mengatakan, sebuah penelitian menemukan, saudara kembar identik
cenderung 200 persen lebih tak setia jika salah satu dari saudara kembar
ini pernah berselingkuh.
6. Pernah menikah
Sebuah makalah yang diterbitkan dalam European Journal
of Operational Research pada 2009 lalu mengobservasi 1.000 pasangan
yang menikah atau memiliki hubungan serius dalam lima tahun. Peneliti
menemukan, perceraian yang terjadi dengan pasangan sebelumnya mengurangi
kemungkinan bertahannya hubungan yang baru. Perceraian tak lantas
menjadi pelajaran bagi pasangan untuk saling bertahan dan setia.
7. Terobsesi dengan seks
Satu pertiga dari 1.468 pria yang disurvei mengaku menikmati pornografi
online. Menurut Julia Cole, pria yang menggunakan internet untuk
melihat pornografi cenderung tak setia. Karena, menurut Cole, kebiasaan
ini bisa memengaruhi emosi yang berdampak tak sehat pada hubungan.
“Penggunaan internet pornografi yang berlebihan, juga sex texting, bisa menimbulkan gangguan emosional dan memengaruhi perasaan serta membuat suasana berbeda dibandingkan biasanya,” kata Cole.
8. Tinggal di pedesaan
Survei yang digelar oleh situs jodoh dengan melibatkan 4.000 pasangan
menikah menunjukkan, orang yang cenderung berselingkuh tinggal di
pedesaan. Sebanyak 47 persen responden mengaku menjalani perselingkuhan.
9. Latar belakang pendidikan
Masih menurut survei yang sama, seperempat dari pengunjung situs yang
berjumlah 500.000 orang berpendidikan dari sekolah swasta. Sedangkan 15
persen pernah belajar di sekolah keagamaan. Pendiri situs, Adam Scott,
mengatakan, orang yang merasa dibatasi secara budaya dan nilai religi
cenderung merasa diharuskan menikah muda. “Dampaknya, mereka merasa
frustrasi terhadap pasangannya,” kata Scott. Kondisi inilah yang
kemudian memicu perselingkuhan.
10. Tak cocok dengan keluarga atau teman
Saat terlibat dalam perselingkuhan, pria cenderung tak bisa dekat atau bahkan tak merasa cocok dengan keluarga atau teman Anda.
11. Hati-hati dengan jejaring sosial
Menurut Cole, jumlah orang yang berselingkuh melalui jejaring sosial di dunia maya cenderung bertambah.
12. Punya IQ lebih rendah dari Anda
Awal tahun ini, studi yang dilakukan Dr Satoshi Kanazawa, psikolog dari London School of Economics and Political Science,
mengungkapkan, perselingkuhan erat kaitannya dengan tingkat
kecerdasan. Semakin cerdas pria, semakin kecil kecenderungannya
berselingkuh dari pasangan.